Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjajaki untuk menggelar pesta rakyat bersamaan dengan HUT ke-
486 DKI Jakarta di pelataran Monumen Nasional (Monas).
JAKARTA, Saco-
Indonesia.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjajaki untuk menggelar
pesta rakyat bersamaan dengan HUT ke-486 DKI Jakarta di pelataran Monumen Nasional (Monas).
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menampik bahwa pergelaran itu sebagai acara
tandingan dari Pekan Raya Jakarta (PRJ).
"Enggak sampai ngomong cabut
saham. Tidak ada mau mengubah JIExpo. Pameran silakan saja, tapi boleh dong ada juga yang
berbasis budaya," ujar Basuki di kantornya, Senin (3/6/2013) siang.
Rencana
pesta rakyat tersebut, lanjutnya, dimulai dari keprihatinan terhadap karakteristik budaya
Betawi yang kian minim di PRJ. Padahal, PRJ digelar untuk memperingati HUT DKI Jakarta. Oleh
karena itu, Pemprov DKI berencana untuk menyelaraskan PRJ dengan pesta rakyat.
"Mulai tahun ini kita susun ada festival rakyat, ada car free night. Jadi,
kalau JIExpo pameran, silakan pameran saja. Kita punya konsep sendiri yang sifatnya lebih
kerakyatan," ujar Basuki.
Jika masuk ke arena PRJ harus merogoh kocek, pria yang
akrab disapa Ahok tersebut menegaskan bahwa di pesta rakyat nantinya pengunjung tak dipungut
biaya alias gratis. Kebijakan itu dilakukan agar seluruh warga DKI bisa turut menikmati
kemeriahan HUT kotanya.
"Kalau sekarang, yang bisa masuk Jakarta Fair kan hanya
kalangan atas. Yang kalangan bawah kan tidak menikmati HUT DKI. Maka, kita ingin tak terlalu
elite dan enggak bayar," ujarnya.
Menurut rencana, pesta rakyat tersebut akan
digelar pada HUT DKI Jakarta tahun 2014. Pesta rakyat tersebut direncanakan menggunakan
pelataran Monas. Jika di PRJ stan yang ada berasal dari perusahaan raksasa, di pesta rakyat ini
stan yang digelar lebih berlandaskan budaya, misalnya pameran kesenian.
Meski
demikian, Basuki yang merupakan mantan anggota DPR tersebut mengatakan, pihaknya masih akan
melakukan kajian mendalam terkait rencana pergelaran pesta rakyat itu, mulai dari konsep acara
hingga teknis pelaksanaan.
Editor :Liwon Maulana
Sumber:Kompas.com
Meski harga komputer personal (PC) makin terjangkau, banyak pihak yang masih membutuhkan jasa penyewaan komputer. Bisnis penyewa
Meski harga komputer personal (PC) makin terjangkau, banyak pihak yang masih membutuhkan jasa penyewaan komputer. Bisnis penyewaan PC pun juga masih lumayan. Sebuah perusahaan penyedia jasa sewa komputer masih menangguk omzet ratusan juta rupiah sebulan. Kuncinya harus fokus pada pasar tertentu, serta harus siap untuk merawat pelanggan dan komputer.
Tingginya ketergantungan pada komputer, telah membuat keberadaan produk ini seakan menjadi kebutuhan primer untuk dapat mendukung pekerjaan atau sebagai media hiburan. Apalagi, produsen komputer kian jeli untuk menciptakan berbagai produk tertentu, yang sesuai dengan kebutuhan atau kantong konsumen, sehingga makin banyak orang yang mampu membeli komputer personal.
Namun, meski banyak orang telah memiliki komputer sendiri, ternyata tidak menyurutkan bisnis penyewaan komputer personal (PC). Tengok saja, usaha penyewaan PC milik Andi Susanto. Pemilik PT Megawastu Solusindo di Jakarta ini mampu untuk menangguk omzet hingga Rp 500 juta tiap bulan. "Usaha penyewaan PC juga masih menguntungkan sampai saat ini," ujarnya.
Minat perusahaan untuk menyewa PC masih tinggi. Mereka terhindar dari biaya pembelian, biaya penggantian dan perawatan. Sementara PC juga sangat penting dan dibutuhkan terus-menerus. "Dengan menyewa, perusahaan bisa menekan pengeluaran mereka," tutur Andi.
Andi mengawali usahanya sejak 2003. Pria yang semula bekerja di sebuah media ekonomi ini tertarik menekuni bisnis penyewaan PC, karena ia banyak berhubungan dengan perbankan. "Saya melihat bank membutuhkan dukungan PC yang bagus," kata Andi.
Dalam usahanya ini, Andi pun hanya memasok PC untuk bagian trading di bank. Kesuksesannya pun juga tak lepas dari strategi untuk fokus pada target pasar dan merawat konsumennya dengan baik.
Hingga kini, Megawastu Solusindo masih konsisten menyewakan PC khusus bagi kantor-kantor bank. Mereka juga sudah mempunyai klien yang berasal dari 10 bank besar di Indonesia.
Harga sewa komputer dipatok mulai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per bulan. Penentuan tarif sewa juga bergantung pada spesifikasi kebutuhan PC.
Andi juga menawarkan sistem sewa dengan jangka waktu bulanan hingga tahunan. "Tapi, kami juga mempunyai kebijakan kontrak per tiga bulan supaya pemasukan lebih lancar," ujarnya.
Dalam usaha ini, menurut Andi, yang paling penting adalah melakukan perawatan PC secara rutin. Maklum, dunia perbankan membutuhkan kecepatan data dan arus informasi secara real time.
Klien biasanya menginginkan, bila terjadi kerusakan pada PC harus seminim mungkin. Karena itu, Andi juga harus selalu siap menyediakan teknisi bila terjadi kerusakan. Para teknisi pun harus memantau secara rutin kondisi PC yang selalu menyala itu.
Sekali sepekan, teknisi biasanya mengecek PC yang disewa. Mereka akan membersihkan komputer tersebut dari gangguan virus. "Saya juga harus membayar denda jika terjadi kerusakan yang melebihi perjanjian," ujar Andi.
Namun, kesuksesan dari bisnis penyewaan komputer tak hanya dengan mengandalkan klien dari perbankan. Menurut Hery Siswanto, Manajer Marketing PT Natari, banyak perusahaan membutuhkan penyewaan komputer untuk mendukung kinerja perusahaan.
Perusahaan yang terkenal ini telah menjalani bisnis penyewaan komputer sejak 2004 lalu . Hery juga mengakui, konsumennya terus bertambah hingga saat ini. "Bahkan, kami masih kewalahan dalam melayani kebutuhan klien di Jakarta," ujar Hery.
Natari biasanya telah menyewakan komputer untuk keperluan pelatihan karyawan maupun seminar. Karena mengincar pasar ini, mereka biasanya menuai banyak permintaan pada awal bulan dalam triwulan pertama setiap tahunnya.
Berbeda dengan Megawastu Solusindo, Natari menetapkan harga sewa harian. Biaya sewa komputer telah dibanderol antara Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per unit setiap hari.
Hery bilang, perusahaan bisa mendulang omzet lebih dari Rp 100 juta per bulan. Untuk mendukung bisnisnya, Natari juga menyiapkan 500 unit komputer personal.
Hery menjelaskan, para kliennya lebih memilih menyewa PC untuk pelatihan atau seminar. Pasalnya, komputer personal lebih nyaman dipakai bila dibandingkan dengan menggunakan laptop. Selain itu, perusahaan juga ingin mengurangi risiko kecurian jika menggunakan laptop.
Ada beragam perusahaan yang menjadi klien Natari. Mulai dari perusahaan asuransi, perusahaan TI dan juga kalangan perbankan. Hery berpesan, dalam bisnis ini yang penting menjaga kepercayaan pelanggan.