Anda Mencari Menerima Jasa Konsultan ISO 9001 di Waropen Kami Solusinya Hubungi : 0857 1027 2813 konsultaniso9001.net adalah Jasa Konsultan ISO 9001, Consultant ISO 14001, Konsultan ISO 22000, OHSAS 18001, Penyusunan Dokumen CSMS-K3LL, K3, ISO/TS 16949,Dll yang BERANI memberikan JAMINAN KELULUSAN & MONEYBACK GUARANTEE ( Tanpa Terkecuali ) yang tertuang dalam kontrak kerja. Sebagai Konsultan ISO dan HSE TERBAIK dan BERPENGALAMAN kami siap membantu perusahaan bapak dan ibu dalam membangun sistem manajemen ISO dan HSE dengan pendekatan yang sistematis tanpa ribet dengan tujuan bagaimana sistem ISO tersebut bisa bermanfaat bagi perkembangan perusahaan serta menjadi pondasi yang kuat untuk kemajuan perusahaan.

Menerima Jasa Konsultan ISO 9001 di Waropen Melalui berbagai TRAINING ISO yang diselenggarakan menggunakan Metode Accelerated Learning, sehingga Karyawan Dipacu untuk lebih aktif dalam pembelajaran sehingga dapat menerapkan Sistem ini dengan Baik Nantinya. Menerima Jasa Konsultan ISO 9001 di Waropen

Tag :
Konsultan ISO 9001 | Menerima Jasa Konsultan ISO 9001 di Waropen

Jasa Konsultan ISO 9001 Terbaik dan Berpengalaman di Papua

Jasa Konsultan ISO 9001 Terbaik dan Berpengalaman di Papua | Hubungi : 0857 1027 2813 PT Bintang Solusi Utama adalah Jasa Konsultan ISO 9001, Consultant ISO 14001, Konsultan ISO 22000, OHSAS 18001, Penyusunan Dokumen CSMS-K3LL, K3, ISO/TS 16949,Dll yang BERANI memberikan JAMINAN KELULUSAN & MONEYBACK GUARANTEE ( Tanpa Terkecuali ) yang tertuang dalam kontrak kerja. Sebagai Konsultan ISO dan HSE TERBAIK dan BERPENGALAMAN kami siap membantu perusahaan bapak dan ibu dalam membangun sistem manajemen ISO dan HSE dengan pendekatan yang sistematis tanpa ribet dengan tujuan bagaimana sistem ISO tersebut bisa bermanfaat bagi perkembangan perusahaan serta menjadi pondasi yang kuat untuk kemajuan perusahaan. Jasa Konsultan ISO 9001 Terbaik dan Berpengalaman di Papua

saco-indonesia.com, Polisi akhirnya telah berhasil untuk mengungkap pelaku pembunuhan wanita dalam mobil Nissan March putih F 13

saco-indonesia.com, Polisi akhirnya telah berhasil untuk mengungkap pelaku pembunuhan wanita dalam mobil Nissan March putih F 1356 KA. Satu dari dua pelaku, telah diamankan oleh jajaran Polres Jakarta Timur.

Berdasarkan informasi yang telah berhasil dihimpun, salah satu pelaku berhasil ditangkap, Sabtu (1/2) malam. Petugas tengah menggiring pelaku atas nama Daniel ke Pasar Kecapi, Pondok Gede, untuk dapat menggambil barang bukti motor yang digunakannya.

Daniel sendiri bukanlah pelaku utama atas tewasnya Feby Lorita. Ia hanya bertugas untuk membantu pelaku utama Ed, yang saat ini masih dalam proses pengejaran di Medan. Daniel sendiri juga merupakan seorang angkot yang terbujuk rayu Ed.

Kabar ditangkapnya Daniel sendiri, juga telah dibenarkan oleh Kapolres Jakarta Timur, Kombes Mulyadi Kaharni. Namun, ia belum dapat memberikan keterangan detil atas penangkapan yang dilakukan petugasnya. Melalui pesan singkatnya, Mulyadi hanya menulis. “Iya, sudah tahu kan,” tulisnya.

TIDAK HAMIL

Sementara itu, berdasarkan hasil otopsi yang telah dilakukan petugas, Feby sendiri tidak dalam kondisi hamil. Hanya saja, luka akibat benda tajam terlihat di leher korban. “Dari hasil otopsi korban sendiri tidak hamil,” kata Kasat Reskrim AKBP Didik Sugiarto.

Didik sendiri mengaku, jasad yang ditemukan di bagasi mobil disamping TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, benar Feby Lorita. Hal itu telah teruji dari hasil sidik jari korban yang dibandingkan dengan ijazah SMU miliknya. “Hasilnya identik 100 persen, korban adalah benar Feby Lorita,” tuturnya


Editor : Dian Sukmawati

saco-indonesia.com, Tim Search and Rescue (SAR) gabungan akhirnya telah berhasil menemukan satu korban terakhir dari 3 pelajar y

saco-indonesia.com, Tim Search and Rescue (SAR) gabungan akhirnya telah berhasil menemukan satu korban terakhir dari 3 pelajar yang tenggelam di Waduk Cengklik, Boyolali, Jawa Tengah Rabu (18/12) kemarin. Korban terakhir yang telah ditemukan adalah Angel Pramana Putra yang berusia (15) tahun , dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 18.43 WIB.

Kepala Basarnas Jawa Tengah , Agus Haryono yang juga ikut dalam melakukan evakuasi mengatakan, ketiga korban yang telah ditemukan tidak bisa diselamatkan lantaran tenggelamnya yang cukup lama.

"Korban pertama Hendi Pradana telah ditemukan oleh Tim Penyelam SAR Gabungan. Dua korban berikutnya telah ditemukan tertangkap oleh jaring nelayan yang mencari ikan di sekitar lokasi kejadian," ujar Agus.

Ditemui terpisah, Komandan SAR HNC Lanud Adi Soemarmo Solo, Dwiyanto juga menuturkan faktor cuaca buruk telah membuat proses evakuasi ketiga korban sempat terhambat. Kondisi air waduk yang keruh dan berlumpur juga telah membuat tim penyelam kesulitan melakukan pencarian di dasar waduk.

"Jarak pandang di dasar waduk juga sangat terbatas. Tim kami juga telah mengalami kesulitan," jelas Dwiyanto.

Seperti yang telah diketahui, tiga orang pelajar SMPN 1 Colomadu tenggelam saat perahu yang telah ditumpangi terguling pada rabu (18/12) kemarin. Pencarian 3 korban tenggelam telah sempat dihentikan pada Rabu malam, lantaran hujan dan kurangnya penerangan.

Sesuai Standar Operasional Prosedur SAR, pencarian dihentikan, untuk kemudian dilanjutkan pada Kamis pagi. Petugas pun akhirnya telah menemukan korban yaitu Christopus Satria Wibowo (15) warga Mantren Colomadu Karanganyar dan Hendi Perdana (15) warga Gedongan Colomadu, Karanganyar, pada siang hari dan sore hari.

Setelah ditemukan korban pun langsung diotopsi dan diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan.


Editor : Dian Sukmawati

With 12 tournament victories in his career, Mr. Peete was the most successful black professional golfer before Tiger Woods.

WASHINGTON — During a training course on defending against knife attacks, a young Salt Lake City police officer asked a question: “How close can somebody get to me before I’m justified in using deadly force?”

Dennis Tueller, the instructor in that class more than three decades ago, decided to find out. In the fall of 1982, he performed a rudimentary series of tests and concluded that an armed attacker who bolted toward an officer could clear 21 feet in the time it took most officers to draw, aim and fire their weapon.

The next spring, Mr. Tueller published his findings in SWAT magazine and transformed police training in the United States. The “21-foot rule” became dogma. It has been taught in police academies around the country, accepted by courts and cited by officers to justify countless shootings, including recent episodes involving a homeless woodcarver in Seattle and a schizophrenic woman in San Francisco.

Now, amid the largest national debate over policing since the 1991 beating of Rodney King in Los Angeles, a small but vocal set of law enforcement officials are calling for a rethinking of the 21-foot rule and other axioms that have emphasized how to use force, not how to avoid it. Several big-city police departments are already re-examining when officers should chase people or draw their guns and when they should back away, wait or try to defuse the situation

Artikel lainnya »